Website yang baik dapat membantu proses marketing, mulai dari:
- menjangkau customer potensial,
- membangun relationship dengan prospek,
- meningkatkan brand awareness,
- mengedukasi prospek,
- membangun trust, hingga
- memudahkan tim sales untuk mendapatkan customer.
Tentu saja semua itu merupakan manfaat positif yang dapat membantu meningkatkan profit bisnis.
Apakah bisnis Anda sudah memiliki website namun belum mendapatkan manfaat-manfaat di atas? Kemungkinan besar website Anda memiliki salah satu (atau lebih) dari 13 kesalahan berikut.
Mari kita bahas satu per satu beserta cara untuk memperbaikinya.
Kesalahan 1: Website tidak memiliki traffic / pengunjung
Ini merupakan salah satu kesalahan yang paling sering ditemui.
Website perlu digunakan agar kita dapat merasakan manfaatnya, yaitu dengan menarik pengguna / pengunjung.
Setelah website selesai dibuat, tidak berarti pengunjung akan datang dengan sendirinya. Tim marketing harus mempunyai strategi untuk menarik pengunjung website.
Cara Mengatasi Kesalahan 1: Website tidak memiliki traffic / pengunjung
Bagaimana cara menarik pengunjung ke website? Anda dapat melakukan traditional marketing maupun digital marketing.
Contoh traditional marketing untuk menarik pengunjung ke website
- Menuliskan alamat website Anda di kartu nama, packaging, dan media cetak promosi lainnya.
- Ajak prospek / customer untuk membuka website Anda dengan insentif, seperti: mendapatkan informasi terbaru yang up to date atau promo khusus pelanggan website.
Contoh digital marketing untuk menarik pengunjung ke website
Content Marketing
Everything is content. Semua proses digital marketing diawali dengan membuat konten yang sesuai untuk audiens yang ingin ditarget. Tujuan utama content marketing adalah membangun relasi dengan audiens dengan membuat konten yang menarik dan relevan untuk target audiens.
Content marketing dapat berupa artikel, video, foto, ataupun podcast, yang nantinya akan dibagikan ke channel yang dimiliki.
Social Media Marketing
Temukan media sosial apa yang banyak digunakan oleh target audiens, bagikan konten menarik yang sudah dibuat. Ajak audiens untuk mengunjungi website.
Search Engine Optimization (SEO)
Melakukan optimasi pada halaman website dengan meningkatkan user experience dan kualitas konten agar website sering muncul pada peringkat atas pencarian Google. Konten yang sudah dibuat dapat diterbitkan pada blog / artikel.
Search Engine Marketing (Google Ads)
Tidak jauh berbeda dengan SEO, cara ini bertujuan agar website sering muncul pada peringkat atas pencarian Google. Bedanya, pada Google Ads kita perlu mengeluarkan biaya iklan.
Silakan cek artikel ini untuk mengetahui perbedaan lebih jelas antara SEO dan SEM.
Kesalahan 2: Website tidak terlihat profesional / meyakinkan dan outdated
Anda merasa pengunjung website sudah banyak, tapi tidak ada prospek atau transaksi dari website?
Besar kemungkinan ini terjadi karena kesalahan pada desain website.
Cek kembali apakah desain website sudah menggambarkan profesionalisme dan kredibilitas brand Anda.
Cara Mengatasi Kesalahan 2: Website tidak terlihat profesional / meyakinkan dan outdated
Pastikan website Anda terlihat profesional.
Perbaiki kesalahan penulisan (typo), perbaiki link yang tidak aktif, usahakan desain website konsisten secara keseluruhan dan sesuai dengan brand Anda.
Pelajari juga website kompetitor. User cenderung membandingkan website Anda dengan kompetitor. Jangan sampai website kompetitor jauh lebih baik dibandingkan website Anda.
Kesalahan 3: Konten website kurang lengkap / menarik
Selain desain, konten website juga tidak kalah penting.
Konten adalah isi dari sebuah website, yaitu pesan yang ingin Anda sampaikan kepada pengunjung.
Apakah website Anda sudah menggambarkan value perusahaan dengan baik?
Apakah website sudah menjelaskan kelebihan brand Anda dibandingkan kompetitor?
Apakah pengunjung mendapat kesan yang baik setelah membuka dan menyimak website bisnis Anda?
Itulah tujuan utama dari konten website.
Cara Mengatasi Kesalahan 3: Konten website kurang lengkap / menarik
Konten tidak hanya berupa tulisan, tapi juga bisa foto, video, dan berbagai elemen pendukung lainnya.
Pastikan semua konten pada website Anda terlihat jelas dan profesional.
Tidak peduli sebaik apapun produk, kantor, proses, dan penampilan karyawan bisnis Anda, pengunjung website hanya dapat melihatnya lewat konten yang ditampilkan pada halaman website.
Anda juga dapat menyewa copywriter, content writer, photographer, atau video creator profesional agar hasil konten dapat lebih baik lagi.
Kesalahan 4: Website lambat
Tidak peduli sebaik apapun desain dan konten pada website Anda, pengunjung pasti tidak akan betah apabila website Anda lambat.
Idealnya website Anda dapat diakses dalam waktu kurang dari 4 detik.
Untuk mengecek kecepatan website, Anda dapat menggunakan tools dari Web Page Test atau Pingdom.
Karena Web Page Test sudah pernah kita coba pada artikel conversion rate, kali ini kita akan menggunakan Pingdom untuk pengujian kecepatan web.
Masukkan link website Anda, kemudian pilih Test from sesuai lokasi terdekat mayoritas target audiens Anda.
Setelah hasil test keluar, Anda dapat mengecek nilai Load time.
Cara Mengatasi Kesalahan 4: Website lambat
Apabila Load time website berada di atas 4 detik, berarti Anda perlu melakukan improvement pada website Anda.
Cara meningkatkan kecepatan website
- Hosting. Pastikan web hosting yang digunakan memiliki resource yang memadai. Berdasarkan pengalaman, website lambat biasanya menggunakan Shared Hosting. Anda dapat mencoba untuk menggunakan VPS Hosting (dengan resource yang cukup tentunya) agar kecepatan website lebih baik dan konsisten.
- Page size. Dari hasil pengujian Pingdom, selain Load time kita juga dapat melihat Page size. Usahakan agar ukuran file website seringkas mungkin, lakukan image compression dan jika memungkinkan gunakan gambar dengan format .webp. Hindari penggunaan gambar dengan format .png kecuali memang membutuhkan gambar dengan background transparan.
- Script / plugin. Hindari program / script yang berpotensi memberatkan performansi website. Hilangkan fitur yang tidak terlalu penting atau dapat diminimalisir.
- Page performance. Apabila ketiga cara di atas sudah dilakukan, namun load time masih di atas 4 detik, maka Anda dapat mencoba cara yang dianjurkan oleh Pingdom pada bagian Page performance. Saya menyarankan langkah ini terakhir karena banyak berhubungan dengan hal teknis.
Kesalahan 5: Tidak mobile responsive
Menurut data dari Statista, lebih dari 50% pengguna mengakses website menggunakan smartphone. Jika tampilan website tidak dioptimasi untuk pengguna smartphone, maka kemungkinan besar kita akan melewatkan begitu banyak peluang.
Anda dapat melihat seberapa banyak pengunjung yang mengakses lewat mobile / smartphone dengan menggunakan Google Analytics.
Cara melihat banyaknya pengguna smartphone menggunakan Google Analytics:
- Pastikan Anda sudah mempunyai akun Google Analytics dan memasang tracking code pada website
- Setelah mengumpulkan data pengunjung selama beberapa waktu, login ke dashboard akun Google Analytics untuk melihat report.
- Klik bagian Reports – Audience – Mobile – Overview
Cara Mengatasi Kesalahan 5: Tidak mobile responsive
Jika website Anda belum mobile responsive, maka Anda perlu mencari tim ahli yang dapat membantu Anda. Idealnya tampilan website selalu optimal apapun device yang digunakan untuk mengakses.
Pastikan kecepatan website juga tetap optimal saat diakses.
Untuk memastikan website Anda sudah mobile responsive, Anda dapat menggunakan tools dari Google.
Kesalahan 6: Memasang iklan
Jika kita berbicara tentang website bisnis, maka tujuan utama website tersebut adalah mempromosikan bisnis yang dimiliki.
Oleh karena itu, jangan sampai memasang iklan pada website.
Alasannya:
- Tidak terlihat profesional
- Mengalihkan perhatian user
- Kita ingin user berada di website kita selama mungkin, dengan memasang iklan kita cenderung mengirim user ke website lain
- Mungkin saja iklan yang ditampilkan adalah iklan kompetitor
Pendapatan iklan tidak sebanding kredibilitas bisnis Anda.
Tentu lain cerita kalau sumber pendapatan bisnis Anda berasal dari iklan.
Cara Mengatasi Kesalahan 6: Memasang iklan
Simpel, jangan pasang iklan.
Jika Anda tidak tahu mengapa ada iklan di website Anda, padahal Anda tidak pernah memasang, maka ada kemungkinan website Anda disusupi malware.
Kesalahan 7: Website terkena malware
Malware adalah sebutan umum untuk software pada website atau web server yang bersifat merugikan pemilik dan pengguna website.
Mungkin mayoritas lebih familiar dengan sebutan virus.
Malware dapat berdampak pada rusaknya reputasi web, hilangnya kepercayaan visitor, pencurian data, dsb.
Intinya malware sangatlah berbahaya dan merugikan.
Contoh ciri-ciri website yang terkena malware:
- Muncul pop-up / iklan yang tidak diketahui asal-usulnya, biasanya diarahkan ke website ilegal
- Muncul elemen / link misterius
- Halaman website otomatis redirect ke website lain
- Kerusakan / keanehan pada fitur / desain website
- Pemilik website kehilangan akses admin
Gunakan tool dari Sucuri untuk memeriksa apakah website Anda terbebas dari malware.
Cara Mengatasi Kesalahan 7: Website terkena malware
Apabila website Anda terkena malware, maka sangat disarankan untuk menghubungi tenaga ahli yang berpengalaman agar masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan dengan kerusakan yang minimum.
Untuk mencegah website terkena malware, Anda dapat memperkuat keamanan website baik dari sisi aplikasi maupun server.
Sangat disarankan juga untuk melakukan back-up data secara berkala untuk meminimalisir resiko.
Kesalahan 8: Pop-up yang mengganggu user
Menurut Unbounce, pop-up pada website terbukti efektif.
Namun tentunya apabila digunakan pada momen yang tepat dengan porsi yang tepat pula.
Terlalu banyak pop-up justru malah merusak user experience.
Apakah website Anda sudah menggunakan pop-up secara tepat?
Cara Mengatasi Kesalahan 8: Pop-up yang mengganggu user
Sebaiknya hindari pop-up pada saat awal masuk website.
Gunakan pop-up pada saat yang tepat, misalnya ketika user sudah melakukan scroll 50% halaman atau ketika user hendak meninggalkan halaman website (exit intent)
Saya juga menyarankan agar pop-up tidak muncul berkali-kali, cukup 1-2 kali.
Kesalahan 9: Website tidak memiliki SSL
Sejak tahun 2018, Google menganjurkan semua website untuk menggunakan enkripsi HTTPS, dengan kata lain website membutuhkan sertifikat SSL (Secure Socket Layers).
Akan muncul tulisan Not Secure pada browser apabila website tidak memiliki SSL, sehingga berdampak buruk pada reputasi website.
Google juga memberikan skor SEO yang lebih baik pada website yang memiliki SSL.
Cara Mengatasi Kesalahan 9: Website tidak memiliki SSL
Dengan SSL, keamanan data pengguna jauh lebih terjamin saat mengakses website. Pastikan website Anda memiliki SSL.
Berita baiknya, SSL dapat diperoleh secara mudah dan murah (bahkan cukup banyak penyedia SSL gratis, seperti: Let’s Encrypt, Zero SSL)
Setelah memasang SSL, pastikan website Anda di-setting redirect 301 dari HTTP ke HTTPS.
Cek kembali gambar dan link pada website agar tidak muncul masalah setelah perubahan ini.
Kesalahan 10: Keyword Stuffing
Banyak orang yang mengira dengan menulis keyword secara berulang-ulang (keyword stuffing) pada halaman website, maka website akan memiliki peringkat Google yang bagus.
Kenyataannya tidak begitu.
Bagi Google, isi konten jauh lebih penting.
Google sangat memedulikan kenyamanan penggunanya dan website yang mampu memberikan value cenderung akan menempati peringkat yang baik pula.
Cara Mengatasi Kesalahan 10: Keyword Stuffing
Buatlah artikel / konten yang difokuskan kepada kebutuhan audiens.
Cari tahu konten apa yang menarik dan bermanfaat bagi audiens.
Usahakan isi konten senatural mungkin.
Tidak perlu mengisi kata-kata yang tidak perlu dan berulang-ulang.
Kesalahan 11: Social Proof Palsu
Social proof yang dimaksud adalah testimonial, review, portfolio dari pelanggan / klien yang pernah menggunakan produk / jasa dari bisnis kita.
Tentu social proof merupakan salah satu konten penting yang perlu ada di website agar prospek menjadi lebih yakin.
Nah, apa yang terjadi seandainya visitor melihat dan menyadari bahwa social proof yang ditampilkan adalah palsu? Tentu kepercayaan visitor akan hilang seketika.
Cara Mengatasi Kesalahan 11: Social Proof Palsu
Hindari menggunakan social proof yang palsu.
Jangan pernah mengarang apalagi menjiplak social proof dari website lain karena kepercayaan prospek bisnis adalah taruhannya.
Jika bisnis Anda tergolong baru dan belum memiliki social proof, maka sebaiknya tidak perlu menampilkan elemen ini.
Kesalahan 12: Website tidak update
Menurut Sales Force, prospek butuh berhubungan 6-8 kali dengan brand Anda sebelum memutuskan menjadi customer.
Artinya, mayoritas pengunjung tidak akan melakukan transaksi pada kunjungan pertama.
Website Anda harus dapat menarik pengunjung yang sama berulang kali.
Pertanyaannya, adakah alasan bagi pengunjung untuk mengunjungi website Anda berulang kali?
Pengunjung ingin mendapat suatu hal baru. Jika tidak ada perubahan, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk mengunjungi kembali website Anda.
Cara Mengatasi Kesalahan 12: Website tidak update
Sangat disarankan agar website di-update secara berkala.
Tentu setiap update bukan berarti harus ada perubahan secara besar-besaran.
Cukup post artikel / berita secara rutin untuk menunjukkan website bisnis Anda aktif dan terawat.
Jika website memiliki informasi harga produk, maka pastikan juga informasi tersebut up to date dengan harga terbaru.
Untuk memudahkan tim admin / marketing dalam mengupdate website, sebaiknya website Anda dilengkapi dengan Content Management System (CMS) sehingga proses update dapat dilakukan secara mandiri tanpa perlu bergantung pada tim IT / developer.
Kesalahan 13: Tidak melakukan improvement website
Ketika website selesai dibuat, bukan berarti website benar-benar selesai.
Pada kenyataannya, insight / ide perbaikan yang berasal dari feedback user dan data analytic baru akan muncul setelah website berjalan selama beberapa waktu.
Dengan tidak melakukan improvement, artinya website akan melewatkan begitu banyak kesempatan untuk menjadi lebih baik. Mungkin saja kesempatan tersebut akan diambil oleh kompetitor.
Cara Mengatasi Kesalahan 13: Tidak melakukan improvement website
Pastikan website Anda dilengkapi tool analytics, seperti Google Analytics.
Lakukan audit secara rutin, pelajari perilaku pengunjung website.
Analisis data untuk mendapatkan ide perbaikan website.
Penutup
Semoga informasi yang diberikan pada artikel kali ini dapat memberi manfaat untuk website Anda.
Apabila website Anda memiliki salah satu (atau lebih) dari masalah di atas, harapannya Anda dapat memprioritaskan waktu dan tenaga untuk segera memperbaiki masalah tersebut.
Ingatlah bahwa website dapat menjadi aset yang sangat berharga untuk bisnis Anda apabila digunakan secara benar. Jika Anda tertarik untuk mempelajari hal ini lebih lanjut, silakan kunjungi artikel Peran Website dalam Meningkatkan Profit Bisnis.
Sukses selalu untuk bisnis Anda!