Anda ingin memulai bisnis Anda sendiri?
Mungkin Anda ingin serius berbisnis demi mendapatkan banyak profit. Bisa juga Anda hanya sekedar “iseng” mendapatkan penghasilan tambahan dan menjalankan hobi.
Apa pun tujuan dan profesi Anda, mempunyai bisnis yang menguntungkan pastinya menjadi hal yang sangat diinginkan. Setuju?
Perkembangan Teknologi dan Internet Mempermudah Bisnis
Berita baiknya, sejak berkembangnya internet dan teknologi, membangun bisnis kini relatif jauh lebih mudah dan murah.
Ya, kita sedang membicarakan bisnis online.
Bayangkan, dulu kita perlu mengeluarkan banyak uang untuk biaya tempat, baik itu beli maupun sewa.
Sekarang kita dapat berjualan lewat media sosial (Facebook, Instagram), website, dan marketplace (Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll) dengan biaya terjangkau bahkan gratis!
Dulu untuk mempromosikan barang dagangan, kita perlu berkeliling kota, mempromosikan dari mulut ke mulut. Sekarang kita dapat memanfaatkan internet dan mempromosikan barang tanpa perlu keluar dari rumah.
Tidaklah berlebihan apabila kita berpendapat bahwa bisnis online dapat menjadi salah satu pilihan terbaik untuk kita.
Pertumbuhan Bisnis Online di Indonesia
Bisnis online merupakan fenomena dengan pertumbuhan yang pesat di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Pada tahun 2017, penjualan e-commerce di Indonesia tercatat berhasil mengantongi lebih dari 7 milyar USD dan pada tahun 2021, angka penjualan tersebut diperkirakan akan berlipat ganda menjadi lebih dari 14 milyar USD!
Angka yang sangat fantastis!
Bayangkan jika Anda dapat mengambil bagian dari keuntungan tersebut walaupun sedikit saja. Mantap kan.
Anda tertarik untuk memulai bisnis online?
Mungkin Anda sudah paham besarnya peluang dari bisnis online, tapi Anda tidak paham harus mulai dari mana, apa yang harus dijual dan bagaimana caranya.
Mungkin Anda merasa gaptek dan ragu bersaing dengan para orang-orang pintar yang paham permainan digital.
Jangan khawatir, karena di artikel ini akan dibahas secara step by step cara memulai bisnis online yang dapat Anda ikuti secara mudah.
Setelah selesai membaca panduan ini, Anda akan dapat segera mempraktekkan dan memulai bisnis online Anda.
Let’s start!
Step 0 (Sebelum Memulai): Persiapkan Mindset Anda
Bisnis online tidaklah mudah.
Itulah yang perlu ditanamkan pada benak Anda.
Jangan pernah berpikir karena bisnis online sedang menjamur Anda akan dengan mudahnya kebanjiran pelanggan. Sangat mungkin untuk mendapat banyak pelanggan dan profit dari bisnis online, tapi Anda perlu bekerja keras dan pintar.
Work hard and smart, sama resepnya dengan menjalankan bisnis offline.
Hampir semua orang berpikiran sama, bahwa bisnis online mudah dan murah, akibatnya bisnis ini memiliki persaingan yang sangat keras.
Sebagai contoh, kami melakukan pengamatan sederhana di Tokopedia dengan memilih kategori “Fashion Pria”
Terdapat 9.442.101 macam produk yang aktif dipasarkan.
Dari besarnya angka tersebut, terdapat 8.847.554 macam produk yang belum mendapat rating.
Kita asumsikan produk yang belum mendapat rating adalah produk yang kurang laku, karena produk yang laris cenderung mendapat rating dari buyer.
Berarti dari total 9.442.101 macam produk, hanya 594.547 macam produk yang laris di pasaran (dengan prosentase sebesar 6,29%).
Kami juga melakukan pengamatan yang sama terhadap beberapa kategori lain yang tersedia di Tokopedia.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat kita lihat bahwa hanya sekitar 13% produk di pasaran yang laku terjual (yang mendapat rating dari buyer).
Analisa ini memang terkesan sederhana, tapi secara garis besar dapat menggambarkan market yang sangat kompetitif. Sekali lagi, Anda perlu mempersiapkan mental Anda sebelum memulai.
Sudah? Nice!
Mari kita masuk ke langkah pertama.
Step 1 : Analisa aset / modal Anda
Sun Tzu, seorang ahli strategi legendaris dari dinasti Zhou, dalam karyanya yang dikenal dengan The Art of War, berkata bahwa untuk memenangkan peperangan Anda perlu mengenali diri sendiri dan lawan Anda.
Apabila Anda hanya memahami salah satunya saja, Anda bisa menang, bisa juga kalah.
Anda tidak paham keduanya? Sudah dipastikan Anda akan kalah.
Nasihat tersebut juga berlaku sama dalam dunia bisnis.
Pertama, mari kenali diri Anda.
Aset / modal apakah yang Anda punya? Pandang aset tersebut dari segi money, time, skill, passion, dan network yang Anda miliki.
Kesalahan yang sering orang lakukan adalah mengikuti tren bisnis yang sedang popular tanpa mengenali diri sendiri.
“Coffee shop sedang hype-hype nya ini. Saya perlu buka coffee shop, pasti laku!!”
“Teman saya punya penghasilan puluhan juta dari berjualan kaos secara online. Saya juga pasti bisa!”
Anda pernah dengar atau berpikiran seperti itu? Jangan terburu-buru!
Memanfaatkan tren memang bagus, tapi belum tentu ideal untuk Anda.
Bisnis ideal untuk Anda hendaknya merupakan bisnis dengan bidang yang sesuai dengan money, time, skill, passion, dan network Anda.
Akan tambah baik lagi, apabila bisnis tersebut sedang booming.
Yang dapat Anda lakukan pada step 1:
- Ambil kertas kosong (atau Ms. Excel), buat 5 kolom.
- Pada kolom pertama, tuliskan MONEY, yaitu jumlah uang atau budget yang dapat Anda sisihkan untuk menjalankan bisnis.
- Pada kolom kedua, tuliskan TIME, yaitu waktu luang yang Anda miliki untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis
- Pada kolom ketiga, tuliskan SKILL, yaitu keahlian dan pengetahuan yang Anda dapatkan dari pendidikan (formal maupun informal) dan pekerjaan Anda.
- Pada kolom keempat, tuliskan PASSION, yaitu bidang yang menggugah minat Anda, bisa berkaitan dengan hobi Anda.
- Pada kolom kelima, tuliskan NETWORK, yaitu pihak atau koneksi yang dapat memberikan Anda akses untuk mempermudah bisnis Anda. Koneksi ini dapat berupa distributor, supplier, customer, maupun penasihat atau mentor Anda.
Isilah kelima kolom tersebut sebanyak mungkin.
Tidak perlu khawatir apabila yang Anda tulis tidak terasa masuk akal untuk saat ini.
Step 2 : Mencari ide untuk bidang bisnis yang akan Anda geluti
Setelah menganalisa modal Anda, Anda dapat mulai mencari ide bisnis Anda.
Pada langkah ini biasanya Anda masih kesulitan untuk menemukan produk yang akan dijadikan objek bisnis.
It’s okay, Anda dapat berfokus terhadap bidangnya terlebih dahulu.
Misalnya : Bahasa Asing, Healthy Lifestyle, Fashion.
Yang dapat Anda lakukan pada step 2:
- Carilah sebanyak mungkin ide-ide yang berhubungan dengan modal yang Anda miliki (sudah Anda jabarkan pada langkah pertama).
- Tidak perlu heran apabila ide yang satu dengan lainnya sama sekali tidak berkaitan.
- Tulislah semua ide yang muncul, kemudian beri skala prioritas. Prioritas tertinggi adalah ide yang paling didukung oleh kelima modal Anda (money, time, skill, passion, dan network).
Step 3 : Analisa kebutuhan pasar (demand)
Sebelum Anda memilih produk yang ingin Anda pasarkan, ada baiknya Anda melakukan analisa kebutuhan pasar terlebih dahulu.
Bayangkan apabila Anda sudah menginvestasikan uang Anda untuk membuat suatu produk baru dan unik, namun ternyata tidak ada yang membelinya karena tidak butuh.
Rasanya pasti sakit kan?
Yang dapat Anda lakukan pada step 3:
- Cari produk yang berhubungan dengan ide bisnis yang memiliki prioritas tertinggi (sudah Anda dapatkan pada langkah kedua). Produk dapat berupa barang fisik, digital, ataupun jasa. Sebagai contoh, apabila Anda memilih bidang Healthy Lifestyle, maka produk yang dapat Anda pilih: catering makanan sehat, program diet dan latihan, jasa personal training, suplemen kesehatan, alat fitness.
- Lakukan hal yang sama untuk ide bisnis dengan prioritas kedua, ketiga, dst.
- Untuk mengetahui seberapa banyak potensi customer, Anda dapat menggunakan Google Trends, Facebook Insight, Ubersuggest, dan Keyword Tool. Lewat tools tersebut Anda dapat mengetahui estimasi banyaknya orang yang mencari produk yang sesuai dengan ide Anda dalam kurun waktu per bulan.
- Untuk cara yang lebih simpel Anda dapat melihat marketplace dan lihat seberapa banyak orang yang membeli produk tersebut.
- Pilih beberapa produk dengan potensi market baik dan tingkat persaingan wajar.
Di tahap ini, sebaiknya Anda memilih produk sejenis yang “sudah ada” di pasar.
Mengapa?
Karena produk yang sudah eksis (apalagi jika umur produknya cukup tua), terbukti sudah memiliki market tersendiri. Anda tidak perlu terlalu bersusah payah dalam mengedukasi calon pelanggan Anda dan mempromosikan produk Anda.
Mungkin ada yang kurang setuju dengan saran tersebut dan bercermin pada startup yang memiliki ide inovatif dan berhasil mendominasi pasar dengan menjadi “pioneer”. Sebut saja Amazon, Alibaba, atau Gojek.
Ya, ada startup yang menawarkan hal segar dan menjadi luar biasa sukses di dunia bisnis. Namun perlu Anda ingat bahwa perusahaan tersebut didukung biaya yang tidak sedikit untuk promosi dan edukasi.
Kembali ke masing-masing individu, apakah Anda mempunyai biaya dan koneksi yang memadai untuk mengenalkan bisnis Anda ke pasar?
Untuk kebanyakan orang yang memiliki modal “terbatas”, lebih baik mencari bisnis yang sudah punya market.
Anda mungkin berpikir, “Jika kita menjual barang yang sama bukankah artinya kita akan masuk ke market dengan persaingan ketat?“
Ya, betul. Tapi kita tetap dapat unggul dengan memberikan nilai tambah pada produk yang sudah ada.
Kita akan bahas lebih lanjut hal ini pada langkah keempat, yaitu menganalisa kompetitor untuk mencari peluang Anda.
Step 4 : Analisa kompetitor (supply)
Melanjutkan nasihat Sun Tzu, selanjutnya Anda perlu memahami lawan Anda, yaitu kompetitor Anda.
Sekali lagi Anda perlu ingat, jangan takut dengan adanya kompetitor. Kompetitor justru menandakan adanya potensi market yang baik pada bisnis yang Anda pilih.
Yang dapat Anda lakukan pada step 4:
- Menganalisa produk yang sudah beredar di masyarakat (yang dikeluarkan kompetitor).
- Menganalisa ekspektasi atau kebutuhan pembeli.
- Menganalisa gap antara produk yang ada di market dengan ekspektasi pembeli. Apabila ada ekspektasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh produk yang beredar, maka Anda memiliki peluang tinggi untuk memasuki market tersebut.
Bagaimana cara melakukan analisa kompetitor dan kebutuhan customer?
Sama seperti analisa kebutuhan pasar, cara termudah untuk melakukan analisa kompetitor adalah dengan mengetikkan kata kunci di Google atau situs marketplace.
Anda dapat melihat berapa banyak pesaing Anda, apa yang mereka tawarkan, dan berapa harganya.
Untuk mengetahui kebutuhan customer, Anda dapat mencoba mencari review produk di media sosial, testimonial buyer di marketplace, atau forum.
Biasanya Anda memerlukan effort lebih karena tidak semua customer menyuarakan opini mereka.
Anda juga dapat mengontak langsung buyer secara pribadi untuk mendapatkan insight yang lebih mendalam.
Step 5 : Memilih produk yang memiliki peluang untuk bisnis Anda
Pada langkah kelima ini, tiba saatnya untuk mencari produk yang akan Anda pasarkan.
Banyak faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan Anda dalam menentukan produk yang akan Anda pilih. Namun, ingatlah untuk menemukan gap antara produk yang ada di market dengan ekspektasi pembeli.
Setelah menemukan gap tersebut, yang dapat Anda lakukan pada step 5:
- Menyediakan produk yang dapat memenuhi ekspektasi customer
- Menyediakan produk dengan added value dibandingkan produk yang sudah ada
- Menyediakan produk tertarget untuk kalangan tertentu secara lebih spesifik (sub-niche)
Sebagai contoh
Anda melihat adanya peluang pada bisnis jasa les Bahasa Mandarin online. Yang beredar di market secara umum adalah les menggunakan online video via Skype.
Dari hasil analisa, Anda mengetahui bahwa:
- Banyak customer yang meminta review
- Banyak customer yang kecewa dengan kualitas pelajaran dan sering absen karena berhalangan hadir.
- Banyak customer dengan profesi karyawan kantor merasa progress-nya lambat.
Peluang yang dapat Anda ambil:
- Menyediakan kursus yang dilengkapi rekaman video agar customer dapat mengulang kembali pelajaran –> memenuhi kebutuhan customer
- Menyediakan kursus dengan garansi uang kembali dan gratis reschedule jadwal –> added value
- Menyediakan kursus dengan kelas khusus karyawan yang berfokus pada kosakata yang sering dipakai di dunia kerja –> sub-niche
Setelah melewati langkah kelima ini, idealnya Anda sudah mengetahui produk yang hendak Anda kembangkan dalam bisnis Anda.
Apabila Anda belum memiliki satu ide pun untuk Anda jalankan, ada baiknya Anda kembali ke langkah-langkah sebelumnya untuk memperdalam analisa Anda.
Jika Anda ingin mencari bisnis dengan resiko rendah, maka Anda dapat membaca: Peluang Bisnis Tanpa Modal (Uang).
Step 6 : Menentukan target profit dan jumlah customer
Tentu profit merupakan salah satu parameter utama dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis.
Tetapkan target profit yang ingin Anda capai dalam sebulan, kemudian tentukan bagaimana cara Anda mencapai target tersebut.
Yang dapat Anda lakukan pada step 6:
- Memasang target profit per bulan
- Menghitung estimasi profit per item penjualan
- Menghitung jumlah target customer
- Tinjau kembali apakah target Anda realistis
Jika Anda memiliki pilihan produk lebih dari 1, pada tahap ini Anda dapat menguji pilihan mana yang lebih sesuai dengan target Anda.
Sebagai contoh
Anda memilih bidang belajar Bahasa Mandarin online sebagai bisnis Anda. Target profit yang ingin Anda capai Rp 10.000.000 per bulan.
Anda memiliki 2 alternatif produk:
- Buku belajar digital dengan format pdf (e-book) dengan estimasi profit Rp 100.000 per download
- Kursus privat online 1 on 1 dengan estimasi profit Rp 1.000.000 per bulan
Anda dapat mencapai target profit Rp 10.000.000 per bulan dengan menjual 100 item buku belajar digital atau mendapat 10 orang murid per bulannya.
Dari kedua alternatif tersebut manakah yang lebih realistis?
Jawabannya tentu dapat bervariasi untuk setiap orang, tergantung dari modal, preferensi masing-masing individu, produk yang ditawarkan, dan juga persaingan market.
Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan sederhana ini kepada diri Anda:
- Bagaimana cara saya mendapatkan customer sejumlah target saya setiap bulannya?
- Berapa rata-rata jumlah customer yang didapat oleh kompetitor saya setiap bulan?
- Apa kelebihan produk saya dibandingkan kompetitor? Apakah dari segi kualitas, brand, atau pelayanan? Apakah sebanding dengan harga yang ditetapkan?
- Apakah saya memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi order sejumlah target penjualan saya?
- Berapa biaya yang timbul untuk menarik customer dan menjalankan operasional bisnis saya?
Jangan segan untuk kembali ke step 3 atau 4 apabila Anda merasa ide Anda kurang realistis.
Profit per item yang ditetapkan pada langkah ini hanyalah sebatas estimasi dan biasanya belum akurat.
Mengapa? Karena kita belum mengetahui biaya yang diperlukan untuk produksi, operasional, dan marketing secara pasti.
But it’s okay, setidaknya kita tahu gambaran besarnya. Sewaktu-waktu kita dapat kembali ke langkah ini setelah mendapat informasi yang lebih banyak.
Step 7 : Menyiapkan produk untuk bisnis Anda
Pada langkah ini Anda akan mempersiapkan produk yang nantinya akan Anda pasarkan secara online.
Bagaimana caranya?
Tentu jawabannya akan sangat panjang dan beragam. Akan butuh panduan tersendiri untuk membahas topik ini secara detail.
Di sini kita akan bahas secara singkat.
Apabila Anda berniat menjual barang fisik, tentu biaya produksi, penyimpanan, dan pengiriman menjadi faktor yang perlu Anda pertimbangkan.
Biasanya Anda dapat memperoleh harga barang yang lebih murah apabila melakukan order dalam jumlah besar. Namun, otomatis Anda perlu mengeluarkan biaya awal yang besar pula untuk membeli barang dari supplier.
Jangan lupa, Anda juga memerlukan tempat untuk menampung stock barang tersebut.
Untuk Anda yang ingin meminimalisir resiko, Anda dapat memulainya dengan jumlah kecil atau bahkan tanpa stock sama sekali dengan menjadi reseller / dropshipper. Memang keuntungan yang dapat Anda raih biasanya lebih kecil, namun setidaknya dapat membantu Anda mengenal market.
Apabila Anda berniat menjual barang digital, maka Anda perlu memikirkan proses produksi, distribusi, dan medianya.
Apabila Anda berniat menjual jasa, Anda perlu memikirkan berapa lama waktu pembuatannya, proses komunikasi, dan bagaimana cara jasa tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada customer.
Intinya, kita ingin membuat produk yang valuable untuk customer dan profitable bagi pemilik bisnis.
Yang dapat Anda lakukan pada step 7:
- Memenuhi sumber daya yang diperlukan untuk membuat produk. Contoh : Produk edukasi digital membutuhkan materi pelajaran dalam format pdf, mp3, atau video. Produk catering makanan sehat membutuhkan makanan, kemasan, dan alat makan.
- Menghitung harga pokok produk per item
- Menetapkan harga jual sesuai target profit yang diinginkan
- Bangun brand Anda
Kami sangat menyarankan Anda untuk memulai membangun brand bisnis Anda.
Mengapa? Karena brand inilah yang akan memberikan identitas untuk bisnis Anda di tengah tingginya persaingan pasar. Memang saat baru memulai, brand tersebut sangat kecil dan seakan tidak ada artinya.
Namun saat kesadaran brand (brand awareness) sudah terbentuk, Anda akan semakin mudah menarik customer.
Step 8 : Memilih platform bisnis online Anda
Yang dimaksud dengan platform adalah wadah atau tempat yang digunakan Anda dan customer untuk bertemu dan melakukan transaksi bisnis.
Umumnya, orang menggunakan media sosial (Facebook, Instagram, Youtube, WhatsApp, dll.) atau marketplace (Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dll.) sebagai platform bisnis online dengan alasan mudah dan murah.
Tidak ada salahnya menggunakan media sosial dan marketplace untuk bisnis online, namun apabila Anda benar-benar serius dengan bisnis Anda, maka sangat disarankan bagi Anda untuk memiliki website tersendiri.
Baca juga: 9 Alasan Mengapa Bisnis Modern Butuh Website.
Beberapa keunggulan memiliki website untuk bisnis:
- Anda memiliki kebebasan penuh untuk mengatur konten
- Anda dapat semakin memperkuat brand bisnis Anda
- Anda memiliki kredibilitas lebih dibandingkan bisnis yang tidak memiliki website
- Anda bebas memberikan penawaran untuk menarik minat calon customer
- Anda dapat mengumpulkan database prospek untuk diubah menjadi customer
- Anda dapat menjalin komunikasi (engagement) dengan pengunjung Anda
- Anda dapat melakukan analisa penuh terhadap pengunjung website Anda, sehingga dapat mengatur strategi dengan lebih baik
- Anda dapat membangun jaringan affiliate, reseller, atau dropshipper dengan mudah
- Dapat dihubungkan dengan akun media sosial Anda dengan mudah
- Dapat dipadukan dengan Google dan Facebook Ads
- Berpotensi muncul di halaman hasil pencarian search engine
Yang dapat Anda lakukan pada step 8:
- Membuat website sendiri (tidak disarankan kalau Anda tidak ahli, baca alasannya di sini)
- Memercayakan urusan website kepada ahlinya sehingga Anda dapat berfokus penuh terhadap pengembangan bisnis Anda
- Membuat akun media sosial dan marketplace (optional) dan menghubungkannya ke website Anda untuk meningkatkan kekuatan brand
Step 9 : Mencari customer Anda
Kebanyakan orang hanya menunggu pelanggan setelah meng-upload produk di internet.
Pekerjaan baru saja dimulai kawan! Anda akan perlu banyak usaha dan kerja keras untuk menarik customer Anda.
Hampir semua bisnis tidak dapat survive karena kekurangan customer dan profit.
Bagaimana cara mencari customer di dunia online? Anda dapat membacanya di sini.
Akan sangat indah apabila website kita selalu muncul di halaman pertama Google (hal ini dikenal dengan sebutan SEO), sehingga kemungkinan besar prospek akan membeli produk yang kita tawarkan.
Kenyataan berkata lain, menduduki halaman pertama Google sangatlah sulit.
Yang dapat Anda lakukan pada step 9:
- Biarkan orang mengenal brand Anda dan bangun kepercayaan
- Mulailah membuat konten, berikan tips bermanfaat yang berhubungan dengan bisnis Anda, bagikan konten tersebut di forum, WhatsApp, media sosial, dan cantumkan link menuju website Anda
- Berikan tawaran menarik terhadap prospek Anda, seperti : free trial dan garansi uang kembali
- Buat mailing list / subscriber agar Anda dapat menjaga komunikasi dengan pengunjung website Anda
- Gunakan iklan berbayar seperti Google dan Facebook Ads
- Lakukan retargeting campaign
- Endorse public figure yang berhubungan dengan bisnis Anda
- Setelah mendapatkan customer jangan lupa untuk meminta dan menampilkan testimonial di platform Anda. Hal ini bertujuan agar calon pelanggan yang lain menjadi percaya dan semakin tertarik untuk menggunakan produk Anda.
Banyak cara untuk menarik customer, baik gratis maupun berbayar.
Biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan tentunya akan mengurangi profit Anda. Sangat disarankan bagi Anda untuk membuat budget biaya marketing tiap bulan agar pengeluaran Anda lebih terencana.
Step 10 : Analisa performansi bisnis Anda
Setelah berjalan selama kurun waktu tertentu, tiba saatnya bagi Anda untuk melakukan analisa terhadap bisnis yang sudah Anda jalankan.
Analisa memang terkesan sulit dan merepotkan. Tapi hal ini perlu dilakukan agar bisnis Anda dapat berkembang.
Dari hasil analisa, Anda dapat mengetahui proses apa yang banyak berkontribusi terhadap profit Anda dan proses apa yang hanya menghamburkan uang.
Yang terpenting Anda dapat menarik kesimpulan apakah bisnis Anda layak untuk diteruskan atau tidak.
Jika ya, gunakan hasil analisa ini untuk mengoptimasi profit dan sumber daya Anda.
Jika tidak, cari penyebab mengapa bisnis Anda gagal.
Apakah yang dapat Anda lakukan di kemudian hari agar bisnis Anda menjadi sukses?
Berikut contoh beberapa analisa yang dapat Anda lakukan pada step 10:
- Apakah target profit dapat tercapai? Jika tidak, berapa persen yang dapat tercapai?
- Adakah biaya tidak terduga yang menyebabkan target profit tidak tercapai?
- Berapa total biaya yang Anda keluarkan untuk bisnis online Anda? Apakah sebanding dengan profit yang Anda dapatkan? Lakukan analisa cost benefit.
- Apakah Anda berhasil mendapatkan pelanggan sesuai target?
- Berapa waktu dan tenaga yang diluangkan untuk mencari pelanggan? Apakah sebanding dengan hasil yang didapatkan?
- Berapa banyak customer yang melakukan pembelian berulang?
- Berapa banyak customer yang memberikan Anda referensi?
- Berapa banyak pengunjung yang datang ke website tapi tidak melakukan pembelian?
- Berapa banyak customer yang melakukan transaksi karena menyukai konten Anda?
- Berapa customer yang didapat dari iklan berbayar?
- Dsb.
Jika Anda menggunakan marketplace atau media sosial sebagai platform bisnis, proses analisa Anda akan sangat terbatas. Ada beberapa marketplace yang memberikan fitur analisa secara mendalam, namun fitur tersebut biasanya khusus disediakan hanya untuk member berbayar.
Anda dapat memperoleh analisa secara lebih menyeluruh untuk website Anda dengan menggunakan tools seperti : Google Analytics, Search Console, dan Facebook Pixel.
Berita baiknya Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun (selain biaya internet) untuk menggunakan tools tersebut, alias gratis!
Selain itu, ada 9 fitur lainnya yang wajib dimiliki website Anda yang dapat Anda baca selengkapnya di sini.
Penutup
Kini Anda sudah mempunyai pengetahuan dasar yang cukup baik untuk memulai bisnis online Anda.
Selanjutnya apa? Eksekusi.
Bob Sadino pernah berkata, “Bisnis yang bagus adalah yang dibuka, bukan ditanyakan terus.”
Action is everything.
Saat Anda baru memulai, informasi yang Anda miliki masih minim.
Hal ini mengakibatkan perjalanan Anda penuh keraguan dan ketidakpastian.
Apa yang dapat Anda lakukan?
Melangkahlah secara perlahan sambil mengamati situasi. Dari sana Anda akan mendapat banyak informasi yang tidak Anda ketahui sebelum memulai.
Sewaktu-waktu, Anda dapat kembali ke langkah-langkah sebelumnya untuk melakukan perbaikan pada proses bisnis Anda.
Yang terpenting, jangan takut untuk memulai. Mari kita tuangkan ide-ide yang ada, menjadi kegiatan bisnis yang nyata.
Apabila Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk dibagikan kepada rekan Anda.
Apa Anda punya tips atau pengalaman berbisnis online yang menarik untuk dibagikan? Jangan segan untuk menulisnya di kolom komentar.
6 komentar untuk “10 Langkah untuk Memulai Bisnis Online dengan Mudah”
Saya ingin berbisnis online tapi tidak punya modal untuk bisnis
Jangan menyerah ya, Anda bisa coba mencari partner atau saudara untuk bekerja sama
terima kasih sudah memberikan informasi dan secara tidak langsung memberikan pengetahuan, pemahaman dan pembelajaran, semoga imajiner semakin sukses dan sehat selalu
Terima kasih Pak Hans, semoga semakin sukses dan sehat selalu juga
Saya berterimakasih sekali. Panduan awal ini menambah kepercayaan diri untuk memulai bisnis online
Terima kasih kembali Pak