Banyak internet marketer yang mengklaim bahwa landing page (biasa disingkat LP) jauh lebih efektif daripada website. Pada artikel yang membahas conversion rate, kami juga memberikan tips untuk menggunakan landing page agar conversion rate dapat ditingkatkan.
Artikel kali ini akan membahas landing page secara lengkap, mulai dari
- apa itu landing page,
- apa bedanya landing page dengan website,
- apa manfaat dari landing page, hingga
- haruskah Anda menggunakan landing page
Apa itu landing page?
Landing page adalah halaman website yang menjadi halaman tujuan dari link web yang disebarkan sesuai kebutuhan. Biasanya landing page ini digunakan untuk kebutuhan marketing / campaign, contoh sebagai halaman tujuan yang digunakan pada iklan sosial media.
Agar tidak terlalu membingungkan, saya akan menggunakan contoh dari Talon.One.
Talon.One adalah sebuah perusahaan software Eropa yang menyediakan sistem / aplikasi untuk promosi (Promotion Engine).
Talon.One memiliki homepage yang dapat diakses di https://www.talon.one/
Talon.One menggunakan iklan Facebook untuk membantu proses marketing, kebetulan saya di-target oleh iklan Talon.One. Berikut iklannya.
Iklan tersebut apabila di-klik akan membawa kita ke halaman https://www.talon.one/download/talon-ones-ultimate-guide-to-omnichannel-retail
Halaman inilah yang disebut dengan landing page.
Apa bedanya website dengan landing page?
Seperti yang sudah kita bahas, landing page adalah 1 halaman website yang biasanya difokuskan kepada satu tujuan tertentu.
Jadi sebetulnya, landing page dan website tidak bisa dibandingkan secara apple to apple.
Biasanya ketika orang membandingkan website dengan landing page, yang dimaksud adalah perbandingan informasi yang ditampilkan.
Pada website umumnya, ketika masuk ke halaman utama web (homepage), user dapat menemukan link navigasi yang apabila diklik akan membawa user ke halaman lain (contoh: about, service, contact, blog, dsb.). Setiap halaman biasanya hanya menampilkan informasi yang berkaitan dengan halaman tersebut.
Pada landing page, informasi yang ingin ditampilkan akan dimunculkan semua pada satu halaman tersebut, sehingga user cenderung tidak akan berpindah halaman.
Tujuan dan Manfaat dari Landing Page
Berbeda dengan website yang biasanya memiliki banyak tujuan, landing page sebetulnya hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk meningkatkan conversion rate.
Tindakan conversion sendiri bisa bermacam-macam, tergantung apa yang kita inginkan, misalnya: kontak, pembelian, mengisi form, subscribe, dsb.
Untuk informasi lebih jelas mengenai conversion, Anda dapat membacanya di artikel conversion rate.
Mengapa landing page bisa meningkatkan conversion rate?
Pertama karena fokus.
Seperti contoh di landing page Talon.One, tujuan utama landing page tersebut adalah mendapatkan data user dengan cara menawarkan sebuah white paper / panduan yang baru bisa diakses setelah user mengisi dan mengirimkan form tersebut.
Di sana tidak ditampilkan link navigasi, konten mengenai pengenalan perusahaan, dan segala macam konten lainnya yang tidak relevan.
Tujuannya untuk mengurangi distraksi sehingga user bisa berfokus pada kegiatan yang diharapkan, di mana pada kasus Talon.One kegiatan ini adalah mengisi form.
Kedua karena spesifik.
Untuk menggambarkan alasan kedua dengan lebih jelas, mari kita lihat contoh landing page dari Lacoste.
Iklan Lacoste muncul dengan keyword “kemeja pria” sebagai pemicu.
Setelah mengklik iklan Google Lacoste, kita akan dibawa ke https://www.lacoste.com/id/id/lacoste/pria/pakaian/kemeja/
Halaman tersebut secara spesifik hanya menampilkan produk yang relevan dengan keyword yang dimasukkan, yaitu kemeja pria.
Ini jauh lebih efektif dibandingkan membawa user ke homepage, di mana Lacoste menampilkan berbagai macam produk, baik untuk pria, wanita, maupun anak-anak.
Apakah landing page saja cukup?
Dengan manfaat yang luar biasa, mungkin Anda berpikir, “Kalau begitu untuk apa pakai website yang umum (lebih dari 1 halaman dan dilengkapi navigasi)? Mengapa tidak pakai landing page saja?”
Jawabannya semua kembali kepada kebutuhan Anda.
Ada website bisnis yang hanya mempunyai 1 halaman saja, homepage sekaligus landing page.
Ada yang sama sekali tidak menggunakan landing page dan semua marketing campaign diarahkan ke homepage.
Website eCommerce juga tidak selalu mempunyai landing page khusus, banyak yang menggunakan halaman kategori produk sebagai landing page, seperti contoh Lacoste yang menggunakan halaman kategori kemeja pria sebagai landing page untuk iklan Google.
Saya pribadi berpendapat, jika memungkinkan, sebaiknya kita memanfaatkan keduanya.
Gunakan landing page untuk marketing campaign dan pastikan konten dari landing page lebih berfokus kepada audiens.
Kuncinya less about company, more about audience.
Contohnya
- Membahas soal pain point / masalah
- Membahas keinginan / impian
- Membahas opportunity
- Membahas solusi
- Memberikan penawaran yang mereka inginkan
Gunakan website untuk menampilkan informasi secara general dan pastikan pengunjung dapat memperoleh informasi selengkap mungkin mengenai bisnis / perusahaan.
Contohnya
- Menjelaskan tentang perusahaan / tim
- Menjelaskan produk atau servis yang ditawarkan
- Menampilkan sejarah, value, dan reputasi perusahaan
Saran saya terkait landing page
Saya menyarankan sebaiknya halaman utama website Anda bukan berupa landing page yang menyerupai sales page.
Saya akan coba jelaskan alasannya.
Ketika user mencari nama perusahaan Anda lewat Google, biasanya mereka akan diarahkan ke halaman utama.
Halaman utama ini juga yang biasanya dicantumkan di media cetak / promosi, seperti: kartu nama, brosur, banner, dsb.
Nah, visitor yang mengunjungi homepage cenderung memiliki ekspektasi akan melihat website pada umumnya, yaitu website dengan navigasi dan memiliki banyak halaman.
Menampilkan landing page saya rasa kurang tepat, karena
- dapat menimbulkan kebingungan dan
- visitor yang mengunjungi homepage biasanya ingin mendapat informasi lebih lanjut mengenai brand Anda.
Apakah bisnis saya membutuhkan landing page?
Jika Anda berencana menggunakan strategi paid advertising untuk menarik prospek, maka kemungkinan besar iya.
Kita tentu tahu paid advertising membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Landing page dapat meningkatkan conversion rate yang artinya dapat mengefisiensi biaya iklan.
Atau jika Anda ingin memiliki satu halaman khusus sebagai lead generator, di mana user perlu memasukkan informasi diri untuk ditukar dengan sesuatu (seperti yang dilakukan Talon.One pada contoh di atas), maka landing page ini cukup penting agar user tidak terdistraksi dengan hal-hal lain.
Namun, jika saat ini bisnis Anda belum memiliki rencana di atas, maka halaman website biasa sudah cukup untuk Anda.
Kesimpulan
Semoga artikel kali ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk Anda.
Apakah Anda mempunyai pendapat atau pengalaman dalam menggunakan landing page?
Jika iya, bagaimana menurut Anda? Apakah berhasil meningkatkan conversion rate?
Silakan bagikan pada kolom komentar ya.