Konten website sangat menentukan sukses atau gagalnya suatu website perusahaan.
Berbeda dengan website berjenis aplikasi (seperti toko online), fungsi utama website perusahaan adalah untuk menyampaikan pesan.
Jika ingin website perusahaan Anda sukses untuk:
- menarik perhatian pengunjung
- membantu pengunjung memahami value yang ditawarkan
- memotivasi pengunjung untuk melakukan action
Maka 8 jenis konten ini wajib ada pada website Anda.
Mengapa konten website sangatlah penting?
Anda pernah menonton film dengan efek visual yang keren, aktor yang terkenal, namun alur ceritanya tidak jelas?
Secara keseluruhan film tersebut mungkin cukup asik ditonton.
Namun seminggu kemudian Anda hanya mampu mengingat beberapa adegan, tanpa mengingat makna dan cerita dari film tersebut.
Hal yang sama akan terjadi pada website perusahaan apabila pesan yang disampaikan kurang jelas dan tepat.
Desain website memang penting untuk merebut perhatian pengunjung, namun sayangnya itu saja tidak cukup.
Untuk mendapatkan profit, website perlu mengubah pengunjung menjadi customer. Dan sebelum memutuskan menjadi customer, pengunjung perlu merasa yakin dengan benefit, kredibilitas, dan value dari perusahaan.
Konten Penting untuk Website Perusahaan
Apa saja konten penting yang perlu ada di website perusahaan Anda?
#1: Problem-Solution
Setiap orang memiliki masalah, tantangan, dan tujuan.
Ketika seseorang datang ke website Anda, maka dia ingin tahu bagaimana produk dan layanan yang tersedia dapat membantunya.
Untuk menjawab hal tersebut, maka website Anda perlu memiliki konten problem-solution.
Problem
Menjelaskan masalah atau tantangan yang dialami oleh audiens.
Apa dampaknya apabila masalah tersebut tidak terselesaikan.
Contoh dari stackvation.com (layanan digital marketing):
Digitalisasi terdengar begitu rumit untuk dimulai?
Tampak begitu jauh untuk dicapai? Terasa begitu mahal untuk terus dilanjutkan?
Tidak sedikit perusahaan yang dikecewakan oleh ekspektasi, bahwa agency digital marketing akan membereskan semua targetnya. Tanpa menyadari hal-hal fundamental seperti price point, riset pasar, strategi go to market atau bahkan infrastruktur digital belum siap sama sekali.
Akhirnya sering berakhir pada kenaikan trafik, namun tanpa peningkatan konversi yang signifikan!
Solution
Menjelaskan apa produk dan layanan yang ditawarkan.
Bagaimana produk dan layanan tersebut dapat menjadi solusi atas masalah yang dimiliki audiens.
Contoh dari stackvation.com:
Itulah alasan kami hadir untuk Anda!
Membantu mengevaluasi kesiapan perusahaan Anda secara mendalam sejak awal. Menyajikan analisis dan dukungan yang holistik untuk dampak yang lebih menyeluruh bagi perkembangan bisnis Anda.
Tips membuat konten problem-solution
Gunakan kalimat dan kata-kata yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami (to the point).
Hindari kalimat rumit dan ambigu yang dapat membuat pengunjung menjadi bertanya-tanya.
Contoh yang buruk:
- mencapai level baru → Level apa yang ingin dicapai? Apa benefitnya untuk audiens?
- layanan pintar menggunakan teknologi AI terbaru → Layanan apa yang ditawarkan?
#2: Value proposition
Konten problem-solution, apabila ditujukan kepada audiens yang tepat, akan membuat pengunjung merasa tertarik.
Selanjutnya mereka akan berpikir apa yang membedakan produk Anda dengan opsi lain yang tersedia di market (kompetitor).
Tanpa perbedaan yang jelas, maka produk Anda akan dianggap komoditas. Dan jika itu terjadi, maka bersiaplah untuk perang harga.
Bantu audiens untuk memahami value yang ditawarkan. Ini adalah tugas dari konten value proposition.
Jelaskan:
- Apa yang membuat Anda berbeda dengan kompetitor
- Apa yang menjadi daya tarik utama dan keunggulan dari bisnis Anda
- Bagaimana value tersebut dapat bermanfaat bagi customer
Contoh value proposition dari stackvation.com:
- Setiap nominal biaya kami rumuskan secara logis dan sepadan dengan kualitas layanan → benefit: harga transparan
- Anda akan memperoleh coaching, idea & solusi dari ahlinya → benefit: solusi lengkap
- Kami tidak memihak tools atau vendor mana pun dan berupaya untuk selalu objektif dalam setiap diskusi → benefit: objektif dan terbuka
Tips membuat konten value proposition
Hindari value proposition yang berlebihan dan tidak berdasar.
Setiap value proposition yang dicantumkan harus relevan dengan benefit yang akan didapatkan oleh customer.
Contoh yang buruk:
- Kami memberikan layanan terbaik se-Indonesia → Atas dasar apa? Apa kriteria dari layanan terbaik?
- Proses kerja kami menggunakan software berbasis cloud → Artinya apa? Apa benefitnya untuk customer?
#3: Kredibilitas perusahaan
Semua konten yang telah Anda bangun akan sia-sia apabila pengunjung tidak percaya dengan apa yang disampaikan.
Kita tahu kebanyakan bisnis selalu mengatakan bahwa mereka lebih baik dan terpercaya.
Apa buktinya? Apakah yang disampaikan benar dan dapat dipercaya?
Inilah saatnya menampilkan reputasi dan kredibilitas perusahaan Anda untuk menjawab keraguan tersebut.
Konten yang dapat menunjukkan kredibilitas perusahaan antara lain:
#1. Logo perusahaan lain yang pernah bekerja sama
#2. Statistik
#3. Case study / portfolio
#4. Sertifikasi
#5. Penghargaan atau awards
#6. Berita mengenai kontribusi perusahaan (CSR)
Tips membuat konten kredibilitas perusahaan
Cantumkan konten yang dapat menunjukkan kredibilitas perusahaan selengkap mungkin.
Tidak perlu khawatir akan dianggap berlebihan (bragging) oleh pengunjung.
Pengunjung ingin mendapatkan pilihan yang terbaik dan jika bisnis Anda memenuhi kualifikasi, maka tugas konten pada website Anda adalah membantu mereka membuat pilihan tersebut.
#4. Social proof
Kredibilitas dapat membantu perusahaan memposisikan diri sebagai bisnis yang terpercaya.
Namun prospek Anda tetap butuh pendapat dari pihak lain. Pendapat terpercaya dari orang yang sudah pernah menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
Inilah peran dari konten testimonial dan review, yang biasa disebut sebagai social proof.
Social proof dapat meyakinkan prospek bahwa produk dan layanan yang Anda tawarkan benar dapat bermanfaat untuk customer.
If it works for them, it must also work for you!
Tips membuat konten social proof
#1. Anda tidak perlu menampilkan testimonial dan review secara berlebihan.
Cari tahu apa keraguan terbesar dari prospek. Apakah mengenai harga dan kualitas? Atau dari layanan after-sales? Tampikan testimonial yang dapat menjawab keraguan-keraguan tersebut.
#2. Social proof dari platform eksternal cenderung lebih kuat.
Misalnya review dari Google Business lebih meyakinkan bagi pengunjung dibandingkan review berupa tulisan biasa pada website. Review website dapat dikontrol (diedit dan dimanipulasi) oleh pemilik website, sedangkan Google Review terbuka untuk umum (lebih sulit untuk dimanipulasi).
Baca juga: Cara Mendapatkan Review Positif bagi Bisnis Anda.
#5: Edukasi
Tidak semua pengunjung yang datang ke website berencana untuk melakukan transaksi. Kebanyakan pengunjung masih berada pada tahap mencari informasi.
Di tahap ini, kebanyakan pengunjung ingin mencari informasi secara mandiri dan belum siap untuk menghubungi kontak yang tertera.
Bagaimana jika website Anda dapat menjadi sumber informasi yang lengkap, edukatif, dan bermanfaat? Tentu pandangan pengunjung terhadap brand Anda akan positif.
Inilah peran dari konten edukasi, di mana perusahaan Anda dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas sejak awal. Ibaratnya Anda mem-booking kavling di benak mereka.
Harapannya ketika tiba saatnya mereka membutuhkan bantuan, maka brand Anda yang akan diingat pertama kali.
Tips membuat konten edukasi
Berikan konten yang berkualitas dan dapat bermanfaat bagi pembaca, namun tetap masih relevan dengan bisnis Anda.
Sebagai contoh, jika perusahaan Anda bergerak di bidang konstruksi, maka Anda dapat membuat konten “Cara menghemat biaya renovasi agar tidak membengkak.”
Redam keinginan untuk menyisipkan konten yang bersifat “jualan”.
#6: FAQ (Frequently Asked Questions)
Saat melihat website Anda, mungkin saja pengunjung akan memiliki beberapa pertanyaan.
Bagaimana cara kerjanya? Berapa lama prosesnya? Apa jaminannya? Apa yang harus disiapkan? Dan sebagainya.
Ketika jawaban untuk pertanyaan tersebut tidak dapat ditemukan, maka bisa saja mereka akan meninggalkan website tanpa bertanya lebih lanjut.
Oleh karena itu, penting untuk mencantumkan pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQ) oleh prospek Anda beserta jawabannya.
Tips membuat konten FAQ (Frequently Asked Questions)
Jika pertanyaan membutuhkan jawaban yang cukup panjang, maka Anda dapat membuat konten di halaman tersendiri dan cantumkan link tersebut pada FAQ.
#7: Call to action
Apa tindakan yang perlu dilakukan calon customer untuk menjalin hubungan lebih lanjut dengan bisnis Anda?
Mungkin menurut Anda jawabannya sangat jelas, ada nomor telepon yang tertulis di footer atau ada form kontak pada halaman kontak. Tapi belum tentu hal tersebut jelas bagi pengunjung website Anda.
Call to action berperan sebagai pemandu agar orang yang tertarik menjadi paham apa yang perlu dilakukan untuk menjalin hubungan lebih lanjut.
Tips membuat konten call to action
Buat ajakan yang jelas, singkat, padat.
Bonus poin jika Anda dapat menyampaikan kerugian yang timbul jika pengunjung menunda ajakan ini.
#8. Tentang perusahaan
Mungkin ada yang bingung mengapa konten mengenai perusahaan tidak ditaruh di posisi awal.
Bukan karena konten ini tidak penting, namun biasanya konten ini akan diabaikan pengunjung apabila mereka merasa tidak punya alasan yang jelas untuk berada di website.
Setelah mereka paham, percaya, dan tertarik dengan value yang ditawarkan bisnis Anda (melalui konten-konten sebelumnya), barulah mereka ingin tahu lebih lanjut mengenai perusahaan.
Tips membuat konten tentang perusahaan
Ini website apa koran? Kok panjang banget?
Tidak ada yang ingin membaca informasi berupa tulisan panjang monoton. Oleh karena itu, kombinasikan konten tulisan dengan visual yang menarik.
Penutup
Konten yang tepat akan membuat website perusahaan Anda menjadi lebih menarik dan bermanfaat bagi pengunjung.
Bagaimana dengan website Anda? Apakah sudah memiliki konten-konten di atas?
Apakah ada konten lain yang menurut Anda penting, namun belum dibahas pada artikel ini?
Silakan bagikan pada kolom komentar.