Bagaimana jika kita melihat,
Ada orang latihan menembak bola basket, tapi matanya ditutup.
Dia tidak tahu bolanya masuk atau tidak. Yang penting shoot terus.
Pasti kita bakal bilang itu latihan yang bodoh, tidak efisien, tidak efektif, buang-buang waktu.
Betul kan?
Kalau dia tidak bisa tahu tembakannya masuk atau tidak, bagaimana cara dia melakukan improvement?
Visual feedback itu sangat penting.
Ketika dia melihat bolanya masuk ke keranjang, itu artinya feedback positif.
Dia tahu metode / tekniknya sudah tepat. Harus pakai tenaga seberapa banyak, posisi bola, tangan, kaki seperti apa, dsb. Tinggal melanjutkan agar konsistensi dan persentase masuknya bola bisa terus ditingkatkan.
Kalau bola tidak masuk, itu artinya feedback negatif. Dia jadi tahu metode / teknik yang dilakukan saat ini belum tepat, sehingga harus ada yang diubah untuk meningkatkan akurasi tembakan.
Masuk atau tidak masuk, dua-duanya dapat menjadi informasi berharga untuk si penembak melakukan improvement.
Problem sama sering terjadi saat beriklan
Menembak bola basket dengan mata tertutup mungkin terdengar konyol.
Tapi kasus serupa sering sekali terjadi pada campaign marketing, khususnya saat beriklan.
Banyak orang yang mengiklankan bisnis mereka, tanpa mengetahui apakah uang yang dikeluarkan untuk iklan sebanding dengan keuntungan yang didapatkan.
Mereka tidak tahu berapa banyak prospek (leads) dan customer yang dihasilkan dari iklan tersebut.
Juga tidak tahu mana iklan yang direspon dengan baik atau buruk.
Bukankah ini sama dengan menembak bola dengan mata tertutup?
Solusinya adalah conversion tracking
Di digital marketing, sebetulnya feedback ini dapat diperoleh secara mudah dan cepat, dengan memasang conversion tracking.
Setiap kita beriklan (baik di Google, Facebook / IG, maupun TikTok) kita dapat memasang suatu kode / script yang bertujuan untuk melacak peristiwa / kegiatan yang terjadi di website.
Sayangnya proses ini seringkali dilewatkan karena melibatkan hal teknis dan tidak mau repot.
Dengan memasang conversion tracking, kita dapat memperoleh data penting mengenai performansi iklan.
Ingat visual feedback di contoh latihan menembak bola?
Jika dipasang dengan benar, tracking ini dapat membantu kita melihat iklan mana yang menghasilkan conversion (kegiatan yang kita inginkan untuk dilakukan oleh visitor) dan parameter mana yang sudah benar atau perlu diubah agar conversion semakin baik.
Sehingga sangat mungkin untuk mengubah campaign yang awalnya merugi menjadi profit berkali-kali lipat.
Kita dapat mengambil keputusan berdasarkan data, bukan sekedar feeling atau tebak-tebakan.
Kesimpulan
Jangan pernah beriklan tanpa memasang conversion tracking.
Data yang dihasilkan akan sangat bermanfaat untuk Anda mengambil keputusan.
Jika Anda beriklan di Google Ads, maka ada artikel lain yang dapat bermanfaat untuk Anda, yaitu Panduan Google Ads untuk Mendatangkan Profit Konsisten bagi Bisnis Anda.
Sudahkah Anda memasang conversion tracking pada website Anda?
Ataukah Anda terhambat karena tidak tahu caranya?
Silakan sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.