Anda sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membuat website perusahaan. Setelah beberapa bulan berlalu, Anda merasa tidak ada efek yang signifikan.
Mungkin Anda akan menyimpulkan “Website gak ngefek untuk bisnis saya.”
Tapi bagaimana kalau ternyata Anda terlalu cepat mengambil kesimpulan?
Membuat website bukanlah end goal
Orang banyak menyamakan proses membuat website dengan membuat rumah.
Di kasus membuat rumah, setelah rumah selesai dibangun, maka proses pembuatan selesai. Anda bisa menggunakan rumah tersebut untuk ditempati dan goals tercapai.
Membuat website tidaklah seperti itu. Apa bedanya?
Bagi sebagian besar bisnis, goals utama yang diinginkan bukanlah sekedar mempunyai website, namun lebih ke meningkatkan branding, mendapatkan traffic, dan hal-hal positif lainnya.
Website bukan menjadi goals akhir, melainkan diharapkan menjadi tools atau media yang dapat membantu mencapai goals tersebut. Oleh karena itu, setelah website selesai dibuat, Anda harus menggunakannya sebaik mungkin untuk mendapatkan benefit yang diharapkan.
Alasan website belum bermanfaat untuk Anda
Jika Anda merasa website belum bermanfaat, maka ada tiga hal yang dapat menjadi penyebab utamanya.
Alasan 1: Website Anda tidak digunakan cukup sering
Artinya pengunjung website masih sedikit.
Bayangkan Anda membuka restoran di suatu tempat dan ternyata pengunjungnya sepi. Apa yang bisa dilakukan agar pengunjungnya ramai?
Promosi pastinya.
Pasang iklan di Google / IG / TikTok. Hire influencer yang dapat mempromosikan restoran Anda. Minta teman dan keluarga dekat bantu share di WhatsApp. Dan berbagai cara promosi lainnya.
Hal ini juga perlu diterapkan pada website Anda.
Jika Anda sudah membuat website, namun sepi pengunjung, maka masalahnya bukan di website, melainkan di proses marketing.
Alasan 2: Pengunjung website Anda tidak atau belum qualified
Jika pengunjung sudah cukup banyak mendatangi website tapi tetap belum ada hasilnya, maka bisa jadi masalahnya adalah dari segi kualitas.
Ada pengunjung yang berpotensi menjadi customer (qualified) dan ada juga yang belum. Ini juga dipengaruhi oleh bagaimana caranya pengunjung datang ke website.
Sebagai contoh:
Ada salah satu klien Imajiner dengan bisnis pengiriman barang ke luar negeri membuat artikel website dengan topik “penipuan dalam bentuk mendapat paket dari luar negeri”.
Artikel tersebut ramai mendatangkan pengunjung dari Google dan mendapatkan lebih dari 100 komentar. Secara traffic dan engagement cukup tinggi.
Namun artikel tersebut bukanlah jenis konten yang akan dibaca oleh audiens yang ingin mengirim barang ke luar negeri.
Jadi meskipun ramai, pengunjung tersebut belumlah qualified dan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap sales.
Note
Artikel dengan jenis seperti contoh di atas bukan berarti tidak berguna. Bisa saja artikel tersebut dimanfaatkan untuk menimbulkan awareness agar pengunjung menjadi kenal dengan perusahaan. Namun benefit dari artikel tersebut tidak dapat dirasakan secara cepat dan perlu dikombinasikan dengan strategi lainnya.
Alasan 3: Website tidak dikelola dan di-improve secara rutin
Ketika pertama kali membuat website dari nol, kita akan banyak menggunakan asumsi.
Desainnya yang cocok seperti ini, kontennya harus diisi seperti ini, fitur-fitur yang perlu ada apa saja.
Kadang asumsi kita benar, namun seringkali juga salah.
Apa yang terjadi saat asumsi kita salah? Kita akan menampilkan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan dan preferensi pengunjung.
Dampaknya akan muncul keraguan dan kurangnya motivasi untuk menjalin hubungan lebih lanjut dengan bisnis Anda.
Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi penyebab di atas
Selanjutnya, tentu Anda ingin tahu hal-hal yang perlu dilakukan agar website dapat menjadi aset bermanfaat bagi bisnis Anda.
Berikut langkah-langkahnya:
- Mendatangkan pengunjung ke website yang sudah dibuat dengan berbagai macam strategi.
- Membuat konten yang relevan dengan target audiens dari bisnis Anda. Konten ditujukan dengan tepat sesuai jenis audiens.
- Mengumpulkan data visitor. Kita dapat memanfaatkan tools seperti Google Analytics untuk melihat data visitor dengan detail.
- Mempelajari dan me-review data secara berkala. Temukan insight dari data tersebut.
- Melakukan improvement berdasarkan data yang dikumpulkan. Apa yang dapat Anda lakukan agar website memiliki lebih banyak pengunjung yang berkualitas? Apa yang perlu diperbaiki dari website agar pengunjung tertarik untuk menjalin hubungan lebih lanjut?
- Ulangi proses di atas secara berkesinambungan, sehingga benefit yang didapat akan terakumulasi secara terus-menerus.
Kesimpulan
Semoga artikel kali ini dapat memberikan Anda pencerahan bagaimana memanfaatkan website agar memberikan benefit bagi bisnis Anda.
Jika Anda ingin tahu cara lebih lanjut mendatangkan customer dari web, mungkin Anda tertarik untuk membaca artikel ini: Tahap yang Perlu dilakukan untuk Mendatangkan Customer dari Website.