Website ibaratnya adalah kantor di dunia digital.
Kesan yang diberikan oleh website Anda tidak hanya mencerminkan identitas bisnis tetapi juga menentukan persepsi dan kepercayaan pengunjung terhadap brand Anda.
Good website = good impression. Bad website = bad impression.
Jika website bisnis Anda dinilai kurang efektif, maka sangat disarankan agar website segera didesain ulang.
7 Tanda Website Anda Perlu didesain Ulang
Apa saja tanda-tanda website kurang efektif dan perlu didesain ulang?
#1. Pengunjung gagal memahami website
Salah satu fungsi utama dari website perusahaan adalah sebagai jembatan komunikasi yang efektif antara bisnis dan pelanggan.
Apakah website Anda berhasil menyampaikan pesan dan core value bisnis dengan jelas?
Kita sebagai pemilik website cenderung bias dan merasa website kita sudah cukup baik. Oleh karena itu, mintalah rekan untuk mengunjungi website Anda. Lalu bertanyalah:
- Ini website mengenai apa?
- Apa yang ditawarkan?
- Apa keunggulannya dibandingkan kompetitor?
- Kesan apa yang dirasakan terhadap bisnis?
Setelah mendapat jawaban, silakan Anda review.
- Apakah jawabannya sesuai dengan ekspektasi?
- Apakah website berhasil mewakili core value bisnis Anda?
Jika ternyata rekan Anda gagal memahami website yang dilihat, maka kemungkinan besar pengunjung yang lainnya juga mengalami hal yang sama.
Baca juga: Konten Ini akan Membuat Website Perusahaan Anda Lebih Menarik dan Berkesan.
#2. Desain website terasa kuno
Setiap tahunnya, ilmu dan teknologi terkait website berkembang pesat. Dampaknya, website di zaman modern semakin cantik, dengan tampilan yang lebih enak dipandang dan menarik bagi audiens.
Apabila website dibuat lebih dari 5 tahun lalu, maka kemungkinan besar web Anda sudah tertinggal banyak.
Mungkin Anda menganggap tampilan website masih lumayan, meskipun agak klasik. Tapi masalahnya pengunjung secara tidak sadar akan membandingkan website Anda dengan website lainnya. Ketika terbiasa melihat website modern, lalu masuk ke website dengan desain jadul, mata mereka akan terasa sedikit pedas.
Desain website yang kuno tidak hanya menurunkan kredibilitas bisnis, tetapi juga mengurangi efektivitas dalam menarik dan mempertahankan perhatian pengunjung.
#3. User experience buruk
Kadang kita lupa bahwa website dibuat bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk pengunjung. Oleh karena itu, user experience harus menjadi prioritas utama.
Jika melupakan prinsip tersebut, maka pengunjung akan merasa frustasi dan tidak sanggup bertahan di website Anda.
Apa saja contoh yang menyebabkan user experience buruk?
- Website yang lemot
- Navigasi yang membingungkan
- Tulisan yang tidak enak dibaca
- Penyajian konten yang membosankan
- Pop-up yang berlebihan
- Link yang rusak
- Tidak mobile friendly
Mengenai poin terakhir akan kita bahas lebih lanjut.
#4. Tidak mobile friendly
Anda pasti sadar bahwa untuk mengakses internet, kini mayoritas mengandalkan smartphone.
Hal ini didukung oleh data, di mana diketahui bahwa lebih dari 50% pengunjung website berasal dari mobile.
Apakah website dapat dibuka dengan lancar di HP? Apakah tampilannya masih enak dilihat?
Jika tidak, maka Anda berpotensi mengecewakan lebih dari 50% pengunjung website Anda.
#5. Update website terlalu menyulitkan
Anda sebetulnya ingin menampilkan berita dan proyek terbaru di website agar perusahaan Anda terlihat selalu sibuk.
Sayangnya, setiap ingin mengupdate website sakit kepala selalu menyerang Anda.
Entah karena prosesnya yang terlalu rumit atau memang tidak ada akses untuk mengupdate website. Yang pasti usaha Anda untuk memperbarui website selalu gagal.
Akibatnya konten yang muncul itu-itu saja dan perusahaan Anda dinilai kurang eksis.
#6. Search Engine Optimization (SEO) tidak optimal
Topik mengenai SEO cukup kompleks. Ada banyak faktor yang memengaruhi peringkat website dan meredesain website mungkin tidak bisa begitu saja secara ajaib menaikkan peringkat Anda.
Tapi jika website Anda:
- berumur cukup tua (lebih dari 2 tahun),
- punya konten bagus, dan
- rajin dipromosikan,
maka sewajarnya website Anda memiliki peringkat yang cukup baik di Google.
Website Anda sudah memenuhi kriteria tersebut, tapi masih dicuekin Google? Kemungkinan ada yang salah pada website Anda.
Baca juga: Strategi SEO yang Efektif untuk Website Baru.
#7. Ada yang senang banget dengan website Anda, yaitu hacker
Seperti yang sudah dibahas di awal, setiap tahunnya ilmu dan teknologi terkait website berkembang pesat. Salah satu hal yang terus difokuskan adalah masalah keamanan.
Keamanan yang lemah bukan hanya risiko bagi data bisnis dan pengunjung Anda, tetapi juga dapat merusak reputasi Anda. Memastikan website Anda mengikuti praktik keamanan terbaru sangatlah esensial.
Website yang tidak di-update biasanya memiliki sistem keamanan yang rentan. Jika website Anda sering terkena malware atau dibobol oleh hacker, kini Anda tahu salah satu alasannya.
Tips Mendesain Ulang Website untuk Performa Maksimal
Dari tanda-tanda yang sudah dijelaskan, kini pasti Anda sudah tahu apakah website perlu diredesain atau tidak.
Jika jawabannya ya, maka Anda dapat menggunakan tips berikut.
Tips 1: Tentukan tujuan utama
Apa tujuan utama yang ingin Anda capai dari proses redesain? Apakah meningkatkan prospek, memperkuat branding, atau mempermudah update?
Memiliki tujuan yang jelas akan memandu proses desain ulang dan membantu Anda dalam pengambilan keputusan.
Tips 2: Manfaatkan data sebagai panduan
Keuntungan utama dari meredesain website adalah Anda tidak perlu memulai semuanya dari nol.
Anda cukup menemukan apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan dari website existing. Dan mempertahankan apa yang sudah berjalan efektif.
Jika memungkinkan, lakukan 3 langkah berikut:
- buka data analytics dari website,
- cari tahu bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website Anda,
- gunakan data tersebut untuk membantu mengambil keputusan.
Dengan menggunakan data sebagai panduan, harapannya redesain akan berjalan efektif, tepat sasaran, dan menghasilkan website yang disukai oleh audiens Anda.
Tips 3: Warisi SEO dari website sebelumnya
Jika website Anda sudah berusia cukup tua dan berhasil menempati peringkat Google, maka jangan sampai proses desain ulang malah membuat posisi website Anda tergeser.
Peringkat Google sebisa mungkin harus dapat dipertahankan.
Bagaimana caranya?
- Pastikan link atau halaman yang sudah ter-index Google tidak mengarah ke halaman yang rusak (404). Apabila link pada halaman website berubah, maka gunakan redirect 301 untuk mengarahkan ke halaman yang baru dan relevan.
- Jika pada website lama dilakukan optimasi SEO secara on-page (seperti: mengatur meta title, description, schema), maka terapkan juga hal tersebut di website baru.
Tips 4: Lakukan proses redesain pada domain berbeda
Proses redesain atau development website baru sebaiknya dilakukan pada domain yang berbeda dengan website utama (bisa menggunakan subdomain). Sehingga akan ada 2 website yang aktif bersamaan, yaitu website lama (existing) dan website baru.
Keuntungan dari cara ini adalah Anda dapat melakukan pengujian dan perbandingan untuk website baru secara leluasa, tanpa mengganggu website existing yang sedang berjalan.
Setelah website baru dirasa sudah layak tampil, maka selanjutnya tinggal memindahkan website baru tersebut ke domain utama.
Saran teknis
Untuk menghindari duplicate content dan ter-index oleh Search Engine, maka disarankan agar selama tahap development, website baru diatur sebagai noindex. Dan jangan lupa untuk meng-index kembali, saat website tersebut sudah live.
Tips 5: Backup data website lama
Sangat dianjurkan untuk melakukan pencadangan (backup) data website lama secara keseluruhan dan menyimpannya baik-baik.
Backup memang terkesan merepotkan. Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mungkin saja ada data atau aset yang lupa dipindahkan dari website lama ke website baru. Bisa juga data website yang lama tiba-tiba dibutuhkan di masa depan.
Backup tidak hanya berperan melindungi data website, tapi juga ketenangan dan kedamaian jiwa.
Tips 6: Gunakan sistem manajemen konten (CMS) yang mudah
Pastikan proses redesain website akan memudahkan tim Anda dalam melakukan update dan pengelolaan konten. Untuk itu, disarankan agar website memiliki sistem manajemen konten (CMS) yang mudah digunakan user.
Bonus poin apabila website dirancang ulang menggunakan tools atau platform yang sama dengan website lama, sehingga Anda dan tim tidak perlu menghabiskan waktu untuk mempelajari penggunaannya.
Baca juga: Tools yang Tepat untuk Membuat Website Anda.
Tips 7: Jadikan pengalaman sebelumnya sebagai pelajaran
Ingat-ingat kembali pengalaman terakhir Anda dalam membuat website.
Apakah dulu Anda membuatnya sendiri atau menggunakan jasa vendor? Bagaimana pengalaman yang dirasakan?
Apakah proses pengerjaan website terasa mudah?
Apakah Anda mendapat kualitas yang sesuai dengan uang, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan?
Apakah Anda mendapat pelayanan dan support yang baik?
Jika pengalaman sebelumnya positif, maka ada baiknya jika menggunakan provider dan metode yang sama.
Namun jika ternyata pengalaman sebelumnya cukup menyakitkan, maka kali ini Anda perlu merencanakannya dengan lebih baik. Dan mungkin juga perlu mencari partner yang lebih terpercaya.
Baca juga: Tips Memilih Jasa Pembuatan Website yang Tepat.
Kesimpulan
Ibarat mesin yang di-tune-up, jika dilakukan dengan benar, redesain akan membuat website Anda mampu bekerja lebih keras lagi.
Tidak hanya membantu dari sisi estetika, tapi juga meningkatkan performa bisnis, meningkatkan konversi, dan memperkuat branding Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat.
1 komentar untuk “7 Tanda Website Anda Perlu Segera didesain Ulang: Baca Tipsnya”
info yg bagus .
setelah sebelumnya dgn bingung .
tapi yg terpenting adalah garansi dari di paparkan.