Kita tahu untuk mendapatkan suatu produk / jasa ada harga yang harus dibayar.
Harga seringkali menjadi faktor penting dalam menentukan suatu keputusan pembelian.
Namun jangan lupa ada faktor lain yang juga tidak kalah penting, yaitu value.
Artikel ini akan sedikit membahas mengenai harga dan value, serta bagaimana menggunakan dua kriteria ini untuk membuat keputusan yang tepat.
Perbedaan Harga dengan Value
Apa bedanya harga dengan value?
Secara sederhana, harga adalah uang / biaya yang perlu kita keluarkan untuk membeli suatu produk / jasa.
Sedangkan value adalah nilai / benefit yang kita dapatkan dari produk tersebut.
Harga seringkali ditentukan oleh penjual / market.
Value biasanya ditentukan oleh konsumen.
Mengeluarkan uang lebih untuk membeli suatu produk akan menjadi keputusan yang masuk akal, selama kita dapat memanfaatkan value dari produk tersebut.
Contohnya:
Mari kita bandingkan sepatu basket dengan sepatu lari.
Meskipun “sama-sama” sepatu, perbedaan harga kedua produk cukup signifikan, di mana harga sepatu basket hampir mendekati 2x dari harga sepatu lari.
Apa perbedaan utamanya?
Kelebihan utama(value) dari sepatu basket adalah untuk memberikan ankle stability dan flexibility bagi pengguna.
Bagi Anda yang sering bermain basket, tentu lebih bijak untuk mengeluarkan uang lebih dan memilih sepatu basket.
Karena jauh lebih nyaman dan dapat mengurangi resiko cedera saat Anda bermain basket. Dengan kata lain, Anda dapat memanfaatkan value dari produk tersebut.
Namun, bagi Anda yang senang jalan pagi santai, rasanya membeli sepatu lari jauh lebih bijak.
Dari contoh dapat kita lihat bahwa value dapat membuat persepsi mahal dan murah menjadi relatif.
Tentunya value juga dapat memengaruhi keputusan pembelian secara signifikan.
30 Elemen Value
Contoh di atas mudah dipahami, karena meskipun sama-sama sepatu, terlihat jelas perbedaan fungsi antar kedua produk.
Bagaimana dengan jenis produk lainnya, value apa yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan?
Kita dapat menggunakan panduan dari sebuah artikel yang dipublikasikan di Harvard Business Review dengan judul “The Elements of Value”
Dalam artikel tersebut, peneliti mengidentifikasi 30 elemen value yang dapat dikelompokkan ke dalam 4 kategori berbentuk piramida: Functional, Emotional, Life Changing, dan Social Impact.
Dalam contoh sepatu basket vs sepatu lari, sepatu basket memberikan value dari kategori Functional berupa reduces risk (mengurangi resiko pengguna terkena cedera).
The Elements of Value juga memberikan informasi mengenai 5 elemen value terpenting dari 10 sektor bisnis.
Dari informasi di atas, kita dapat melihat beberapa elemen value yang sering muncul di berbagai bidang industri, seperti:
- Quality. Produk memiliki kualitas produk dan berfungsi dengan baik.
- Design / Aesthetics. Produk dapat memberikan nilai tambah dari segi estetika.
- Variety. Produk menghadirkan variasi lain sebagai opsi.
- Saves time. Produk dapat membantu pengguna dalam menghemat waktu.
- Reduces cost. Produk dapat membantu pengguna dalam melakukan penghematan biaya yang dikeluarkan.
- Avoid hassles. Produk dapat membantu pengguna terhindar dari hal yang merepotkan.
- Reduces effort. Produk dapat membantu memudahkan pekerjaan pengguna.
Sangat menarik dan berguna. Bagaimana memanfaatkannya baik sebagai pembeli (buyer) maupun penjual (seller)?
Tips untuk pembeli
Kini kita dapat menjadi pembeli yang lebih smart dan tidak lagi memandang segalanya dari segi harga saja, melainkan dari segi value for money.
Tentu semua harus disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kita perlu perlu berpikir apakah dapat memanfaatkan value yang ditawarkan dari produk tersebut.
Apabila Anda sering merasa impulsif dalam membeli produk, maka ada satu tips yang dapat membantu.
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, Anda dapat berandai-andai ada seseorang yang memberikan Anda 2 pilihan hadiah dan Anda hanya boleh memilih 1.
Mana yang akan Anda pilih:
- A: Produk yang Anda inginkan
- B: Uang tunai sejumlah harga produk tersebut
Jika jawabannya adalah A, maka silakan beli produk tersebut.
Namun, jika jawabannya adalah B, maka jangan beli, karena value dari produk tersebut tidak sebanding dengan harganya.
Cukup membantu untuk saya pribadi.
Note
Tips ini bukan ciptaan saya, melainkan dari suatu sumber yang tidak saya ingat.
Jika Anda tahu siapa yang menciptakan tips ini, mohon sampaikan di komentar ya.
Tips untuk penjual
Kita sudah membahas dari sisi pembeli.
Bagaimana cara memanfaatkan informasi ini bagi penjual?
Secara garis besar tidak jauh berbeda.
Jika produk yang ditawarkan bukanlah yang termurah, maka sangat penting untuk memperkuat value dari produk tersebut. Baik dari kualitas, pelayanan, garansi, keamanan, desain, kenyamanan, dsb.
Tugas selanjutnya adalah mengkomunikasikan value ini kepada calon pelanggan.
Ya perang harga dapat membuat kita frustasi apalagi jika menemukan calon pembeli yang hanya mencari produk dengan harga termurah.
Di sinilah tugas penjual yang baik, untuk selalu sabar mengedukasi dan menekankan konsep value for money kepada calon customer.
Memang tidak akan selalu berhasil, pasti akan selalu ada customer yang tidak mau dengar penjelasan kita dan tetap mencari yang termurah.
Namun jika kita berhasil memposisikan produk kepada market dan audiens yang tepat, maka kita cenderung dapat bersaing secara lebih sehat dan meminimalisir perang harga.
Bagaimana dengan membuat website?
Karena Imajiner merupakan penyedia jasa pembuatan website, tentu tidak aneh jika konteks artikel ini dikaitkan ke contoh biaya pembuatan web.
Sama seperti produk lainnya, harga pembuatan website juga bervariasi.
Ada yang ratusan ribu, jutaan, ratusan juta, bahkan hingga milyaran rupiah.
Seperti yang sudah kita bahas, mahal dan murah itu relatif. Kita belum dapat tentukan secara yakin, jika belum tahu value yang dapat dihasilkan.
Misalnya:
Jika website dapat membantu bisnis Anda mendapatkan ekstra profit Rp.500.000.000 per tahun dan Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp.20.000.000 per tahun untuk membuat dan mengelolanya, maka harga website tersebut sangat murah.
Sebaliknya, meskipun sebuah website hanya memakan biaya Rp.1.000.000, jika kualitasnya buruk, maka kerugian Anda tidak hanya Rp.1.000.000, namun lebih dari itu.
Anda mengalami kerugian berupa:
- Lost sales akibat prospek potensial beralih ke kompetitor.
- Waktu dan tenaga yang seharusnya dapat dialokasikan kepada kegiatan yang produktif.
- Momentum dan peluang.
- Moral / semangat.
Jadi sekali lagi kembali kepada kebutuhan dan apakah bisnis Anda dapat memanfaatkan value yang ditawarkan.
Penutup
Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda dan menjadi pengingat bagi kita semua agar memikirkan value, baik saat menjadi pembeli maupun penjual.
Apabila Anda tertarik untuk memiliki website profesional untuk bisnis Anda, namun bingung menentukan berapa budget diperlukan, website seperti apa yang cocok untuk kebutuhan bisnis Anda, maka silakan menghubungi tim Imajiner untuk melakukan konsultasi.
Kami harap dapat memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda.