Kecepatan website merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diremehkan.
Di zaman sekarang, rata-rata kecepatan internet sangat cepat.
Ekspektasi user pun meningkat. Website yang terlalu lama loading akan segera ditinggalkan.
Bahkan Google menetapkan kecepatan website sebagai salah saktu faktor yang menentukan peringkat Search Engine.
Pertanyaannya berapa kecepatan website yang baik?
Tentu semakin cepat semakin baik, namun pasti Anda ingin tahu angka yang dapat digunakan sebagai patokan.
Mari kita bahas di artikel ini.
Kecepatan website yang direkomendasikan oleh Google
- Kecepatan website yang baik adalah kurang dari 2.5 detik
- 2.5-4 detik dinilai perlu ditingkatkan
- lebih dari 4 detik dinilai buruk
Perhitungan kecepatan ini berdasarkan Largest Contentful Paint (LCP).
LCP secara sederhana dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan bagian pertama yang dilihat pada layar user.
Apakah rekomendasi Google mudah dicapai?
Dengan adanya rekomendasi dari Google, kini kita memiliki angka konkrit yang dapat dijadikan target.
Namun sayangnya untuk mencapai nilai baik di rekomendasi tersebut (2.5 detik) bukanlah pekerjaan mudah.
Di tahun 2018, Backlinko menganalisa 5 juta website dan rata-rata waktu loading yang dibutuhkan adalah 10.3 detik pada desktop dan 27.3 detik pada mobile.
Jauh dari standar yang direkomendasikan.
Hmm, mungkin 5 juta website yang dianalisa bukanlah website dari perusahaan besar?
Bagaimana kalau kita coba cek website Tokopedia?
Berdasarkan hasil tes dari pagespeed.web.dev, dapat kita lihat LCP web Tokopedia ada di kisaran 3.3 detik.
Sudah sangat bagus, tapi belum berhasil di bawah 2.5 detik.
Mengapa sulit mendapatkan kecepatan website yang ideal?
Kecepatan website dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya: web hosting, kualitas coding, HTTP request, dsb.
Namun, salah satu (atau dua) yang paling berpengaruh adalah fitur dan isi konten yang ditampilkan.
Semakin banyak dan besar ukuran file dari konten yang disajikan, maka semakin besar pula waktu loading pada website.
Begitu juga dengan banyaknya dan tingkat kerumitan fitur yang ada. Semakin banyak dan rumit fitur yang dibutuhkan, maka akan semakin memerlukan script tambahan yang berpengaruh signifikan terhadap performansi.
Tokopedia memiliki fitur yang sangat kompleks dan dapat disebut sebagai super-app. Dengan kompleksitas dan banyaknya pengguna yang mengakses dalam waktu bersamaan, bisa mencapai kecepatan 3.3 detik sudah luar biasa baik.
Sekarang mari kita lihat website personal dari rickcarlino.com
Seperti yang dapat kita lihat, konten dan fitur pada website tersebut cukup sederhana.
Dan berikut hasil tes page speed-nya.
LCP di 2.5 detik.
Cool!
Cara sederhana meningkatkan kecepatan website
Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat kita lihat sebetulnya cara untuk meningkatkan kecepatan web relatif simpel.
Tinggal kurangi saja fitur dan kontennya.
Tapi tentu keputusan ini tidak selalu tepat.
Rekomendasi kecepatan memang tercapai, namun bagaimana dengan user experience?
Jika website memang ingin dibuat seminimalis mungkin untuk menampilkan informasi secara sederhana dan to the point (misalnya untuk blog, seperti website rickcarlino.com), maka tidak masalah.
Namun jika website Anda ingin menarik perhatian pengunjung dan meninggalkan kesan mendalam, kemungkinan website akan membutuhkan konten dan fitur yang lebih kompleks.
Dan ini yang menjadi tantangan: menemukan balance antara konten, fitur, dan performansi.
Pendapat Imajiner mengenai kecepatan website
Berdasarkan pengalaman dan pendapat kami, waktu kecepatan website di 2.5-4 detik, lebih realistis untuk dicapai.
Di kecepatan tersebut, website masih dapat digunakan dengan nyaman dan konten yang ditampilkan pun tetap optimal.
Berikut website wokeupfest.com (salah satu portfolio Imajiner) dengan page speed rata-rata di 2.5-4 detik.
Seperti yang dapat kita lihat dari video di atas, kecepatan website di kisaran 2.5-4 detik sudah cukup OK dan dapat digunakan dengan nyaman.
Apakah performansi dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi konten atau fitur yang sudah ada?
Tentu bisa, namun ketika sudah sampai di tahap ini, effort yang dibutuhkan untuk optimasi lebih lanjut akan cukup besar.
Biasanya perlu menggunakan server yang lebih besar resource-nya dan menggunakan beberapa teknik optimasi yang cukup rumit.
Imbasnya adalah cost development yang lebih tinggi.
Pertanyaannya apakah sepadan untuk mengeluarkan biaya lebih hanya untuk mengurangi kecepatan loading website sebanyak 1-2 detik?
Jika website Anda kasusnya seperti Amazon, di mana delay 100 milidetik dapat mengakibatkan kerugian besar (setara $3.8 milyar), maka jawabannya adalah ya. Pasti kecepatan website perlu ditekan serendah mungkin.
Namun untuk sebagian besar website, kemungkinan besar jawabannya adalah tidak.
Kembali ke contoh Tokopedia.
Pasti perusahaan sebesar Tokopedia dapat mencapai loading speed di bawah 2.5 detik dengan relatif mudah.
Rasanya tim di sana sudah melakukan penelitian dan memilih untuk memfokuskan resource dalam meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pemakaian aplikasi web.
Oh iya, di awal sempat kita singgung bahwa kecepatan website juga memengaruhi alogritma peringkat Google.
Tokopedia sangat bagus untuk SEO-nya.
Kata kunci untuk produk apapun mayoritas didominasi oleh Tokopedia.
So, it’s fine.
Kecepatan bukanlah segalanya dan selama masih acceptable kita tidak perlu terobsesi untuk terus menurunkan kecepatan website.
Kesimpulan
Kita tidak perlu 100% mengikuti rekomendasi Google dan memaksakan kecepatan website harus di bawah 2.5 detik.
Jika bisa tercapai, berarti luar biasa bagus.
Namun jika fitur dan isi konten adalah daya jual dari website Anda, maka jangan sampai hal tersebut dikorbankan hanya demi ingin mencapai speed terbaik.
2.5-4 detik merupakan target yang realistis untuk sebagian besar website.
Performansi dan user experience tetap terjaga.
Masih relatif mudah untuk dicapai dan secara SEO-pun masih tetap baik.
Tentu keputusannya kembali ke tangan Anda.
Bagaimana menurut Anda? Apakah 4 detik sudah cukup baik?
Ataukah Anda setuju dengan Google dan merasa kecepatan ideal harus di bawah 2.5 detik?
Silakan bagikan pendapat Anda di kolom komentar.